Jakarta – DeepSeek merilis model pembuatan gambar artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) bernama Janus-Pro. Aplikasi ini dinilai lebih unggul daripada model-model serupa yang sudah lebih dulu, seperti DALL-E dan Stable Diffusion kepunyaan OpenAI.
Janus-Pro merupakan model multimoda yang menghasilkan gambar dari perintah teks yang mengunguli layanan pesaing dalam hal kualitas dan akurasi gambar.
“Janus-Pro melampaui model terpadu sebelumnya dan menyamai atau melampaui kinerja model tugas khusus. Kesederhanaan, fleksibilitas tinggi, dan efektivitas Janus-Pro menjadikannya kandidat kuat untuk model multimoda terpada generasi berikutnya,” tulis DeepSeek.
DeepSeek menyebutkan ukuran modelnya berkisar 1 miliar hingga 7 miliar parameter yang menjadi faktor kunci memperlihatkan kemampuannya yang menjadi persoalan pembuatan gambar AI yang lalu.
Perusahaan ini mengatakan Janus-Pro sebagai kerangka kerja autoregresif baru yang memecahkan tantangan sebelumnya.
Hal ini memisahkan langkah-langkah untuk menganalisis dan menghasilkan gambar, sambil tetap menggunakan sistem tunggal dan terpadu untuk memproses semuanya.
“Pelepasan ini tidak hanya mengurangi konflik antara peran encoder visual dalam pemahaman dan pembuatan tetapi juga meningkatkan fleksibilitas kerangka kerja,” ujar DeepSeek.
Model R1 yang diperkenalkan DeepSeek sedang menjadi perbincangan hangat seluruh dunia karena teknologinya lebih murah dibandingkan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS).
R1 dinilai terjangkau ketimbang Nvidia membuat publik bertanya, China bisa melahirkan terobosan di saat negara ini tidak punya akses dengan teknologi AS.
Rilis yang dilakukan oleh DeepSeek di industri AI memberikan sinyal China kepada dunia bahwa mereka mempunyai ‘senjata AI’ yang sedang berkembang. (adm)
Sumber: detik.com