Google dan Samsung Kembangkan Teknologi Audio Spatial pada 2023

Jakarta – Google dan Samsung menyuguhkan standar audio baru bernama Eclipsa Audio yang akan menjadi pesaing Dolby Atmos pada televisi (TV) dan soundbar.

Standar ini memberikan pengalaman audio 3D di video YouTube tertentu di Consumer Electronics Show (CES) 2025.

Sebelumnya, Samsung tak mendukung berbagai format Dolby di produk buatannya, seperti Dolby Vision. Selain itu memilih mempopulerkan format alternatif untuk video HDR, yaitu HDR10+.

Dolby Atmos mendominasi format audio 3D bagi perangkat TV dan audio, tapi penggunanya harus membayar biaya lisensi untuk menggunakan format tersebut.

Eclipsa Audio mendukung pengaturan audio data seperti mengatur lokasi dan intensitas suara, pantulan spatial untuk menciptakan pengalaman audio 3D.

Google dan Samsung bekerjasama mengembangkan teknologi audio spatial pada 2023 yang semula menyebut format ini sebagai Immersive Audio Model and Format (IAMF).

Penanggungjawab spatial audio Samsung WooHyun Nam mengungkapkan format ini akan memberikan framework opensource komplit untuk audio 3D mulai pembuatan, pengiriman, dan pemutaran.

Alliance for Open Media sudah mengadopsi spesifikasi yang mendukung IAMF untuk mendorong dukungan codec yang bebas royalti sejak 2015.

Aliansi ini beranggotakan pemain besar di bisnis terkait, seperti Amazon, Apple, Microsoft, Netflix, Samsung, an Google.

Google dan Samsung juga membuat program sertifikasi dengan Telecommunications Technology Association untuk memastikan kualitas audio di berbagai perangkat yang menggunakan Eclipsa Audio seperti Dolby dan THX. (adm)

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *