Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital melakukan kunjungan kerja perdana dengan mengecek sinyal internet di Indonesia bagian timur. Langkah ini dilakukan dengan mengecek sinyal internet di Indonesia bagian timur.
Salah satu lokasi itu adalah SMP Negeri 6 Amarasi, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Stasiun Bumi Satria-1 Kupang.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid didampingi oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Dirut Bakti) Fadhilah Mathar, dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Hokky Situngkir.
Mereka berdialog dengan komunitas Siberkreasi dan Badan Usaha Pelaksana KPBU Satria-1, yakni PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), anak perusahaan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) yang memenangkan tender satelit Satria-1.
Satria-1 adalah satelit pemerintah yang dibangun untuk membantu pemerataan akses internet, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Hal itu dipantau oleh gateway satellite, yakni satelit bumi yang mengirimkan data ke dan dari satelit ke local area network. Sebanyak 11 stasiun bumi Satria-1 yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya ada di Kupang.
Sebelumnya, Meutya Hafid mengemukakan selama 100 hari ke depan Presiden RI Prabowo Subianto memberikan perhatian digitalisasi pemerintahan, judi online, dan pemerataan akses internet.
“Jadi itu mungkin beberapa yang akan kita fokuskan bersama dengan internet yang lebih merata dalam 100 hari ke depan,” ungkap Meutya.
Kementerian Komdigi konsen masalah keamanan digital sesuai dengan keinginan masyarakat. Selain itu sebagai perempuan dan orang tua, Meutya merasa Indonesia harus fokus memperhatikan internet agar lebih ramah anak. (adm)
Sumber: detik.com