Jakarta – Pelatih Kebugaran Pribadi, Dokter Andira Utami, menilai Galaxy Watch 7 di Galaxy Ecosystem bisa memberi saran terpersonalisasi dari analisis tubuh secara komprehensif.
Dari penggunaan perangkat ini dia bisa melakukan banyak aktivitas, mulai dari memantau bisnis hingga memantau health dan wellness sehari-hari.
Galaxy Ecosystem terbaru dari Samsung, mampu memberi panduan dalam memahami kondisi tubuh dan mendukung tujuan yang realistis.
“Saya pun merasa lebih semangat olahraga dan menjaga tubuh berkat smartwatch yang terintegrasi pada Galaxy Ecosystem ini karena saya bisa melihat progres saya dengan insight yang dibutuhkan mulai dari Energy Score hingga Sleep Coaching yang dapat dipantau dari aplikasi Samsung Health di Galaxy Z Fold6 saya,” katanya belum lama ini.
Pengguna bisa meraih rutinitas sehat saat menghubungkan Galaxy Watch7 ke smartphone Galaxy Foldable Series. Dari hal ini bisa memonitor kesehatan, pola tidur, pola makan dan olahraga secara komprehensif.
Kualitas tidur bisa menjaga kesehatan secara keseluruhan dan istirahat yang cukup akan membantu tubuh memperbaiki sel dan memulihkan diri dengan maksimal. Selain itu membuat proses recovery sehabis olahraga menjadi lebih optimal.
Andira Utami meneruskan Galaxy Watch 7 bisa mendukung seseorang menikmati tidur yang berkualitas secara rutin.
Perangkat ini dapat menganalisis apakah sleep stages selama 7-9 jam dan apa yang bisa diperbaiki dari sana.
“Kita juga bisa memantau penurunan relatif kadar oksigen dalam darah selama tidur yang penting dalam menilai kesehatan tidur,” ucapnya.
Galaxy Watch 7 menggunakan Sensor BioActive generasi kedua yang ditingkatkan untuk memantau kadar oksigen dalam darah secara real-time.
Hal ini menggunakan algoritma Artificial Intelligence (AI) tertentu yang bisa memantau tidur dengan lebih akurat dan mendalam untuk menilai pola dan kualitas tidur penggunanya.
Kemudian, New Sleep Factors membuat pengguna menyadari lebih banyak hal baru yang terjadi ketika tidur seperti Sleep Time, Physical Recover, Restfulness, Mental Recover, Sleep Cycle.
Pemakaian Energy Score di Galaxy Watch7, ucap Andira Utam juga sebagai referensi untuk memahami kondisi tubuh berdasarkan penilaian dari analisis yang komprehensif.
Energy ini dihitung berdasarkan tingkat aktivitas fisik, kualitas tidur, detak jantung saat tidur, dan variabilitas detak jantung saat tidur.
Setiap hari kondisi tubuh bisa berfluktuasi tergantung dari kualitas tidur, aktivitas fisik, dan pola makan. Langkah ini untuk memahami kondisi tubuh secara berkala agar kita bisa aware dengan perubahan yang terjadi.
Dengan Energy Score bisa diketahui skor keseluruhan dari kondisi tubuh dan mengambil tindakan yang tepat untuk menyikapinya.
“Jika skornya rendah, kita bisa mengurangi intensitas olahraga atau sekalian rest day. Jika skornya tinggi, kita bisa maksimalkan untuk olahraga dengan intensitas tinggi,” jelasnya.
Sementara itu Andira Utami mengemukakan fitur Body Composition bisa memberikan insight mendalam tentang kondisi tubuh kita. Fitur ini memungkinkan kita untuk ukur berat badan, massa otot, kadar lemak, dan kadar air.
“Jadi, kita bisa tahu apa tindakan selanjutnya untuk mencapai atau mempertahankan komposisi tubuh ideal yang penting untuk kesehatan badan secara keseluruhan,” ujarnya.
Untuk fitur AGES Index dapat memantau pola makan pengguna dan membantu dalam mempertahankan pola makan yang sehat.
Fitur ini menunjukan kesehatan metabolisme dengan mengukur diet, nutrisi, dan faktor lain, yang dipengaruhi oleh pola makan,
Olahraga secara teratur bisa menjaga Kesehatan secara fisik dan mental. Apalagi, olahraga juga melepaskan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres.
Setiap orang perlu berusaha untuk berolahraga, tidak perlu ekstrem asal sederhana dan konsisten.
“Untungnya, aplikasi Samsung Health yang bisa diakses dari Galaxy Z Fold6 memberi beragam pilihan workout mudah yang bisa saya lakukan di sela-sela waktu saya,” tuturnya.
Khusus fitur Personalized Heart Rate bisa mendeteksi detak jantung secara komprehensif lewat aplikasi Samsung Health. Detak jantung saat berolahraga idealnya berada dalam zona target, yaitu 50-85% dari detak jantung maksimum, tergantung tingkat intensitas olahraganya.
Jika detak jantung mencapai zona yang terlalu tinggi atau rendah, intensitas olahraga perlu disesuaikan untuk mencegah risiko cedera atau kelelahan. (adm)
Sumber: detik.com