Jakarta – Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui anak usahanya, Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) menilai teknologi artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) mendorong otomatisasi dan memperkuat pengambilan keputusan.
Namun, penerapan AI mesti memperhatikan etika, privasi, dan keberlanjutan.
“Kami ingin memberikan perspektif yang holistik tentang AI, mendorong peserta untuk tidak hanya melihat teknologi ini sebagai sesuatu yang canggih, tetapi juga sebagai entitas yang membutuhkan regulasi dan tanggung jawab sosial,” kata Chief Executive Officer (CEO) NeutraDC Andreuw Th.AF di Jakarta pada Senin (19/8/2024).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Group Business Development Telkom, Honesti Basyir menambahkan AI tidak hanya mengubah cara manusia bekerja, tetapi juga membuka peluang di berbagai sektor.
Infrastruktur digital menjadi pondasi utama untuk mewujudkan potensi tersebut.
“Kita tahu persis pro kontra AI tapi bagi kami sebagai pemain yang juga investasi dengan serius bagaimana AI bagian dari konsep digital ekonomi yang ada. Nanti kita ajak semua pihak berkolaborasi untuk mewujudkan digital economy society tadi,” ujarnya.
Telkom akan menggelar konferensi internasional NeutraDC Summit 2024 dengan tema The Other Side of AI di Bali pada 26 Agustus 2024. Acara ini mempertemukan para pelaku industri teknologi dan inovasi digital.
“Tema tahun ini menyoroti tantangan dan peluang yang muncul dari penerapan AI di berbagai sektor,” ucapnya.
NeutraDC Summit 2024 menjadi platform diskusi mendalam tentang tantangan dan peluang yang dihadapi industri dalam mendukung pertumbuhan AI berkelanjutan.
Acara ini menghadirkan sejumlah praktisi dari pakar industri data center dan teknologi, para regulator penyedia layanan keuangan, perusahaan media over the top (OTT), dan penyedia layanan cloud. (adm)
Sumber: detik.com