Jakarta – Veeam 2024 Ransomware Trends Report menemukan sebanyak 75% perusahaan mengalami serangan ransomware sedikitnya sekali selama setahun. Dari setiap serangan bahwa sekitar setengah dari data perusahaan yang menjadi korban disandera.
Kemudian, sebanyak 80% dari korban di Asia Pasifik dan Jepang yang membayar tebusan hanya setengah dari mereka yang bisa memulihkan data.
“Kami melihat jumlah perusahaan yang bisa pulih tanpa membayar terus menurun. Kini kurang dari satu dari enam perusahaan bisa mengklaim bahwa mereka berhasil melawan penyerang, memulihkan data mereka, dan menolak memenuhi permintaan penyerang,” kata Vice President, Veeam Southeast Asia and Korea, Chua Chee Pin.
Sementara itu Veeam Software adalah perusahaan yang bergerak di bidang data resilience menggelar VeeamON Tour Indonesia di Jakarta belum lama ini.
Acara ini mempertemukan para pakar data, pelanggan, mitra, dan komunitas untuk menemukan cara-cara baru untuk berinovasi dan mengeksplorasi pada masa depan resiliensi data.
Kegiatannya sekaligus pengumuman bahwa Veeam Software telah menyediakan solusi Veeam Cyber Secure bagi pasar Indonesia.
Meskipun perusahaan-perusahaan di Indonesia sedang menghadapi beberapa kondisi yang paling tidak bersahabat dan ketidakpastian, tapi mereka dan pelanggan mereka harus tetap yakin bahwa mereka akan terus beroperasi.
“Ini membutuhkan perubahan pola pikir dari sekadar menghindari disrupsi dengan cara apapun menjadi perusahaan yang cukup resiliens, sehingga mereka terbebas dari ancaman downtime, serangan ransomware, atau bahkan ketidakpastian industri,” ucap Country Manager, Veeam Indonesia, Andreas Kagawa.
Veeam Cyber Secure mendukung berbagai perusahaan menghadapi, melindungi diri, dan pemulihan dari ransomware. Piranti ini melakukan pengelolaan guna memberi perlindungan sebelum, selama, dan sesudah insiden atau serangan siber.
Program Veeam Cyber Secure mendorong resiliensi data di perusahaan berupa pra-insiden untuk memastikan infrastruktur dan sistem teknologi informasi (TI) pelanggan sudah melakukan best practices dalam desain dan implementasi.
Veeam menunjang perusahaan memiliki lingkungan yang aman dan siap menghadapi ransomware melalui langkah-langkah berkelanjutan.
Hal yang dimaksud seperti pengecekan kesehatan infrastruktur TI, konten pelatihan tentang ransomware, dan penilaian keamanan setiap kuartal.
Dengan begitu saat pelanggan Veeam Cyber Secure mengalami serangan, maka dia memperoleh bantuan dari tim support dan respons selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dengan waktu respons pertama minimum 30 menit.
Support ini didampingi seorang account manager khusus untuk memberikan bantuan segera dari Veeam SWAT Response Team.
Pelanggan yang sedang menghadapi serangan ransomware akan memperoleh prioritas dalam penanganan masalah. Jadi, mereka memperoleh penanganan yang tepat dan efisien sesuai kebutuhan untuk meminimalkan downtime.
Bantuan dari pakar ransomware juga akan diperoleh pelanggan untuk menanggulangi dua insiden setiap tahunnya. Langkah ini didukung dengan coveware yang terintegrasi di dalam program Veeam Cyber Secure with the Coveware Incident Response Retainer.
Para pakar Coveware akan memberikan penilaian terbaik dengan waktu respons hingga kurang dari 15 menit.
Langkah ini termasuk mengidentifikasi ransomware, individu atau kelompok yang mungkin terlibat, dan profil penyerang, sehingga pelanggan tahu siapa dan apa yang tengah mereka hadapi.
Para pelanggan akan dibantu oleh tim negosiator penyanderaan data yang secara transparan mengelola seluruh proses secara end to end.
Langkah ini dilakukan dengn merespon setiap persyaratan yang diajukan penyerang atas nama pelanggan melalui layanan respons insiden retainer.
Hal lainnya melakukan analisis risiko, hasil, pengetahuan, pemahaman tentang penyerang, dan memberikan rekomendasi solusi terbaik kepada pelanggan.
Program Veeam Cyber Secure memberikan garansi senilai US$5 juta setelah insiden, sehingga pelanggan bisa melakukan pendekatan resiliensi data bisa pulih secara cepat dari serangan ransomware.
Selain itu backup yang bersih dan handal termasuk garansi yang akan menanggung setiap biaya pemulihan data. (adm)