Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan investasi proyek Satelit Republik Indonesia (Satria) generasi dua atau Satria-2 akan dilakukan United Kingdom (UK) Export Finance sebesar US$860 juta.
Satelit ini akan digunakan mendukung pemerataan akses internet di Indonesia dengan perkembangannya telah masuk tahap green book di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Sekarang sudah masuk kemutakhiran feasibility study. Ketika kita melakukan kemutakhiran feasibility study, antara lain kita harus memastikan bahwa permintaan terhadap satelit itu valid, itu yang kita lakukan sekarang,” kata Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemkominfo, Fadhilah Mathar.
Satria-1 beroperasi setelah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir 2023. Satelit ini memiliki kapasitas 150 Gbps untuk menyediakan 37 ribu titik dengan kecepatan internet 3-5 Mbps.
Jumlah titik tersebut belum memenuhi kebutuhan akses internet di titik lainnya yang akan diatasi dengan Satria-2. Satria-2 memiliki kapasitas hingga 300 Gbps yang dibagi ke dalam dua satelit, yakni Satria 2a dan Satria 2b. (adm)
Sumber: detik.com