Jakarta – Pendiri Telegram, Pavel Durov mengatakan Telegram dipakai 950 juta pengguna aktif per bulan sekarang. Jadi, dia optimistis bisa meraih 1 miliar pengguna pada 2024.
“Kami mungkin akan melampaui satu miliar pengguna aktif bulanan dalam satu tahun sekarang. Telegram menyebar seperti kebakaran hutan,” katanya.
Pencapaian 1 miliar pengguna akan dilakukan Telegram dengan sejumlah hal seperti rencana rilis toko aplikasi dan browser dalam aplikasi dengan dukungan untuk halaman web bulan ini.
Telegram memiliki pengaruh di negara-negara republik bekas Uni Soviet dibandingkan media sosial (medsos) lainnya yakni Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat.
Pavel Durov menciptakan Telegram didorong keinginan memiliki aplikasi pesan terenkripsi sebagai cara berkomunikasi saat dia di bawah tekanan di Rusia. Adiknya, Nikolai Durov merancang enkripsi tersebut.
“Saya lebih suka bebas daripada menerima perintah dari siapa pun,” kata ujarnya.
Dengan begitu Pavel Durov meninggalkan Rusia, tapi tidak memilih ke Amerika Serikat (AS) lantaran birokrasi di sana terlalu berat. Apalagi, dia diserang saat berada di Jalan San Francisco oleh orang yang mau mencuri ponselnya.
Malahan, Pavel Durov memperoleh banyak perhatian dari badan keamanan AS termasuk ederal Bureau of Investigation (FBI). Lembaga-lembaga AS berusaha mempekerjakan pegawainya untuk menemukan backdoor Telegram, walaupun ini dibantah FBI.
Dengan begitu Uni Emirat Arab (UEA) dipilih Pavel Durov karena negara itu adalah netral dan mau berteman dengan semua dan tidak bersekutu dengan negara adidaya mana pun. Jadi dia merasa Uni Emirat Arab sebagai tempat terbaik untuk pembuatan Telegram. (adm)
Sumber: detik.com