Jakarta – Samsung Consumer Marketing Insights Study on AI Perception menyebutkan tingkat awareness terhadap Galaxy AI (Artificial Intelligence) di Southeast Asia and Oceania/SEAO (Asia Tenggara dan Oseania) dinilai tinggi bagi pengguna Samsung dan pengguna non Samsung Galaxy.
Kondisi ini dilihat dari dua pertiga pengguna Samsung Galaxy di SEAO menggunakan teknologi Galaxy AI. Dari hal ini fitur-fitur yang paling sering digunakan adalah Circle to Search, Chat Assist, dan Generative Edit.
Sementara itu 4 dari 5 pengguna non Samsung tertarik memperbarui smartphone (ponsel cerdas) dengan teknologi AI di SEAO yakni Generative Edit, Circle to Search, dan Live Translate.
“Galaxy AI membangkitkan minat dan keseruan tidak hanya bagi pengguna Samsung saat ini, dan kami berkomitmen kuat untuk terus memberikan pengalaman AI-first di rangkaian perangkat mobile kami untuk memberdayakan pengguna dan memperkaya kehidupan mereka,” kata Vice President (VP) and Regional Head of Mobile Experience Business, Samsung Electronics Southeast Asia and Oceania, Carl Nordenberg.
Samsung menghadirkan pengalaman Galaxy AI sejak peluncuran Galaxy S24 Series dengan pembaruan One UI 6.1. Langkah ini dianggap sebagai bentuk komitmennya untuk meningkatkan pengalaman konsumen melalui solusi berbasis AI.
Masyarakat di SEAO menggunakan AI untuk mempercepat pencarian informasi dan menyempurnakan kemampuan penyuntingan foto. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi, produktivitas, meningkatkan kepercayaan diri, dan lebih memberdayakan diri.
“Konsumen dapat menantikan kehadiran fitur-fitur baru dan inovatif untuk pengalaman mobile AI, sembari kami terus menyempurnakan Galaxy AI untuk berbagai perangkat dan ekosistem Galaxy yang akan datang,” ujar Carl Nordenberg.
Pengguna Samsung Galaxy di SEAO merasa puas terhadap kemampuan Galaxy AI yang berfokus pada efisiensi dan produktivitas. Tiga fitur favorit pengguna adalah sebagai berikut yakni sebesar 92% memakai Circle to Search.
•
AI membantu konsumen menemukan informasi lebih cepat dengan menyederhanakan interaksi di media sosial dan internet lewat gerakan yang sederhana dan intuitif.
Dari studi tadi terungkap sebanyak 90% pengguna memakai Transcript Assist untuk membuat transkrip rekaman meeting, membuat rangkuman, dan terjemahan.
Kemudian, sebanyak 89% pengguna memakai Generative Edit untuk mengubah ukuran, mereposisi, atau menyelaraskan kembali objek dalam foto supaya lebih bagus. (adm)