Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Pemerintah China bertemu untuk membahas potensi bahaya yang ditimbulkan oleh artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) di Jenewa, Swiss.
AS diwakili oleh Tarun Chhabra dari US National Security Council dan Dr Seth Center dari Departemen Luar Negeri, sedangkan China diwakili oleh pejabat dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan National Development and Reform Commission.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping pernah melakukan ini saat Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada November 2023.
AI berkembang secara pesat sekarang seperti di sektor militer AS yang menguji pesawat tempur yang dipiloti AI dan melakukan dogfight dengan pesawat tempur yang dipiloti manusia.
Namun, AI dikhawatirkan mengontrol sistem senjata nuklirnya, sehingga bisa memutuskan siapa yang menjadi target, dan kapan waktu yang tepat untuk melancarkan serangan nuklir. Mereka juga menginginkan Rusia dan China untuk berjanji melakukan hal yang sama.
Pertemuan AS dan China akan membahas pembuatan aturan internasional terkait penggunaan AI. Paman Sam sudah memperoleh dukungan dari China soal resolusi AI pertama di dunia di UN General Assembly, Maret lalu.
“Kami memang tak selalu sepaham dengan China dalam banyak topik AI, namun kami percaya bahwa komunikasi terkait risiko bahaya AI bakal membuat dunia lebih aman,” kata perwakilan AS. (adm)
Sumber: detik.com