Jakarta – Google berencana memanfaatkan artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan) di untuk membuat laporan ancaman keamanan siber bisa dibaca pengguna secara mudah.
Langkah ini akan dilakukan Google Thread Intelligence dengan mengintegrasikan Mandiant dan VirusTotal.
Produknya akan menggunakan large language model (LLM) Gemini 1.5 Pro yang dinilai Google bisa mengurangi waktu untuk reverse engineering terhadap serangan malware.
Google mengklaim Gemini 1.5 Pro hanya membutuhkan 34 detik untuk menganalisa kode WannaCry yang menyerang perusahaan dan rumah sakit di dunia pada 2020. LLM ini mengidentifikasi ‘kill switch’ di sana.
Gemini 1.5 Pro juga bisa dipakai merangkum laporan ancaman keamanan dari Threat Intelligence menjadi bahasa yang lebih sederhana. Jadi, perusahaan ini bisa menganalisa bagaimana potensi serangan secara cepat.
Threat Intelligence juga memiliki jaringan informasi untuk memantau pontesi serangan sebelum serangan tersebut terjadi. Jadi, pengguna bisa melihat gambar yang lebih menyeluruh keamanan siber dan memprioritaskan aspek yang dianggap lebih penting.
Mandiant menyediakan ahli yang memantau potensi serangan dari geng hacker tertentu dan konsultan yang berhubungan dengan perusahaan untuk memblokir serangan.
Perusahaan ini mengungkap serangan siber SolarWind terhadap sejumlah badan federal pemerintah Amerika Serikat pada 2020.
Google juga berencana menggunakan para ahli di Mandiant untuk menilai dan mencari celah keamanan di seluruh proyek AI. Selain itu menguji keamanan model AI dan memberikan masukan terhadap tim yang membuatnya melalui Secure AI Framework. (adm)
Sumber: detik.com