Jakarta – General Dynamics X-62 Variable in Flight Simulator Test Plane (Vista) adalah jet tempur eksperimental untuk menguji kemampuan pilot artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan).
Pesawat ini dikembangkan oleh General Dynamics dan Calpsan untuk Air Forces United States (Angkatan Udara Amerika Serikat) berbasis F-16D Fighting Falcon.
General Dynamics X-62 Vista didesain terbang tanpa kendali manusia, tapi dilakukan oleh AI yang diujicoba Latihan kedunya di Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California.
Sepasang jet tempur F-16 terbang berkecepatan hingga 1.900 kilometer (km) per jam dan mencapai jarak 600 meter satu sama lain selama dogfighting (pertempuran udara).
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan pengujian algoritma AI mengendalikan penerbangan dengan analisis data historis untuk mengambil keputusan dalam situasi sekarang dan masa depan.
Proses ini disebut machine learning dan telah diuji selama bertahun-tahun dalam simulator di lapangan.
Pada 2020 ‘agen AI’ sudah mengalahkan pilot manusia dalam simulasi di kelima duel mereka, tapi teknologinya harus dijalankan secara nyata di udara.
Pilot manusia berada di dalam pesawat X-62A jika terjadi keadaan darurat saat uji coba tidak mengambil alih kendali selama uji coba pertempuran udara selama September 2023.
Namun, ini baru diumumkan pada Mei 2024 bahwa pesawat jet memenangkan pertempuran udara tersebut, apakah yang dikendalikan AI atau manusia.
“Potensi pertempuran udara ke udara otonom telah dibayangkan selama beberapa dekade, namun kenyataannya masih merupakan mimpi yang jauh. Tahun 2023, X-62A memecahkan salah satu hambatan paling signifikan dalam penerbangan tempur. Ini adalah momen transformasional, semua dimungkinkan oleh pencapaian terobosan tim X-62A ACE,” kata Menteri Angkatan Udara AS, Frank Kendall.
Komandan Sekolah Ujicoba Air Forces United States, Kolonel James Valpiani mengemukakan dogfighting adalah langkah sempurna untuk menguji kemampuan AI.
“Dogfighting sangat berbahaya. Jadi, jika machine learning dapat beroperasi secara efektif, hal ini mempunyai potensi besar untuk mendapatkan kepercayaan dari manusia,” tuturnya.
Frank Kendall menaiki Vista selama sekitar sejam pada saat ujicoba jet tempur F-16 dengan AI. Pesawat ini melakukan manuver dengan kecepatan lebih dari 885 km per jam yang memberi tekanan pada tubuh lima kali lipat gaya gravitasi.
Jet itu terbang dekat dengan F-16 kedua yang dikendalikan manusia, saling berpacu dan bermanuver. Peralihan militer ke pesawat berkemampuan AI didorong oleh faktor keamanan, biaya, dan kemampuan strategis.
Jika AS dan China mengalami konflik, maka armada pesawat tempur berawak mahal dan rentan. Apalagi, jumlah tentara AU China melebihi AS dan sedang mengembangkan armada AI. (adm)
Sumber: detik.com