Jakarta – Starlink akan memberikan layanan internet berbasis satelit di Indonesia pada waktu dekat dengan tiga kategori paket yakni residensial, jelajah, dan kapal. Paket residensial standar ditawarkan seharga Rp750 ribu per bulan.
Untuk paket jelajah regional dijajakan sebesar Rp990 ribu per bulan, sedangkan global mencapai Rp 6,9 jutaan. Paket ini cocok bagi kuota mobile tanpa batas di pedalaman atau sedang berpergian dengan kecepatan 10 miles per hours (mph)/16 kpj.
Harga itu belum termasuk harga perangkat keras sebagai penerima sinyal dari satelit Starlink yang mengorbit seharga Rp7,8 jutaan.
Untuk paket kapal ditujukan bagi pengguna sedang berada di lautan, seperti berlayar, maritim, dan tanggap darurat. Paket prioritas mobile 50 giga byte (GB) seharga Rp4,3 jutaan.
Kemudian, prioritas mobile 1 terra byte (TB) seharga Rp17,1 jutaan, dan prioritas mobile 5 TB seharga Rp86,1 jutaan. Harga perangkat keras kategori paket di laut ini lebih mahal menyentuh Rp43,7 jutaan.
Starlink juga menyediakan pelanggan bisnis seharga Rp1,1 juta per bulan dengan biaya perangkat keras sebesar Rp 7,8 juta.
Penyedia ini menjamin kualitas layanan mereka yang memungkinkan pengguna untuk uji coba 30 hari. Jika tidak merasa puas, maka pengguna dapat mengembalikan Starlink untuk mendapatkan pengembalian dana penuh.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan kehadiran layanan internet berbasis satelit Starlink akan diresmikan pada pertengahan Mei 2024.
Layanan ini memperluas jangkauan pasarnya di Indonesia dengan menyasar pelanggan ritel. (adm)
Sumber: detik.com