Jakarta – Survei firma riset pasar Savanta menyebutkan sekitar 28% warga Amerika Serikat (AS) yang mendukung pemblokiran TikTok. Survei ini melibatkan 2.000 orang AS berusia 18 tahun ke atas berlangsung pada 19-25 Maret 2024.
“Kaum muda dipandang sebagai kunci hasil pemilihan presiden sangat menentang (pemblokiran TikTok),” kata Analis riset di Savanta, Ethan Granholm.
Kemudian, sekitar 60% responden mengatakan ‘teman mereka’ akan tetap menggunakan TikTok walaupun diblokir. Jadi, mereka memiliki cara untuk menghindari pemblokiran.
Jika TikTok diblokir, maka warga AS akan lebih banyak menghabiskan waktu di aplikasi media sosial (medsos) seperti YouTube sebesar 34% dan Instagram sebesar 30%.
Selanjutnya, sekitar 69% warga AS mengatakan TikTok dan platform medsos lainnya harus berusaha lebih keras untuk melindungi data pribadi mereka, termasuk dari pemerintah asing,
Berikutnya, sebanyak 59% responden mengatakan platform medsos harus lebih keras dalam mengatasi ujaran dan gambar yang berpotensi mencelakai pengguna di platform-nya. Lalu, sebanyak 46% responden mengatakan mereka khawatir medsos bisa mengubah hasil pemilu.
“Meskipun TikTok mendapat dukungan publik saat ini, mereka harus menyadari bahwa ada kekhawatiran nyata mengenai cara mereka menggunakan data pribadi, dan beberapa pengguna mengatakan mereka sudah mengurangi penggunaan aplikasi tersebut sebagai konsekuensinya,” tuturnya. (adm)
Sumber: detik.com