Jakarta – Intel memposting video yang menunjukkan pengiriman mesin extreme ultraviolet lithography (EUV) seharga US$400 juta atau sekitar Rp6,3 triliun.
Mesin ini digunakan dalam proses produksi chip prosesor yang berukuran hampir sebesar bus yang hanya bisa dibuat oleh ASML, sebuah perusahaan asal Belanda.
Mesinmya dinamakan Intel adalah Twinscan EXE:5000 High-NA EUV yang dikirimkam secara terpisah dalam 250 peti sebesar sekitar 150 ton.
Instalasi ini membutuhkan waktu enam bulan dan dikerjakan oleh 250 teknisi ASML dan Intel yang membutuhkan beberapa minggu atau bulan untuk proses kalibrasinya.
EUV berfungsi menggambar pola sirkuit dalam wafer silicon dalam ukuran sangat kecil, bahkan garis-garisnya lebih tipis dari rambut manusia yang hanya bisa dikerjakannnya.
Pembuatan pola sirkuit yang sangat kecil ini diperlukan karena ukuran transistor yang dipakai pun semakin kecil lantaran fabrikasinya semakin kecil.
Jadi, sebuah chip bisa memuat lebih banyak transistor, yang membuatnya bisa lebih bertenaga dan/atau mengkonsumsi daya lebih rendah.
Mesin EUV generasi terbaru dikenal dengan sebutan High-NA EUV yang diharapkan bisa membantu produksi chip dengan fabrikasi 2nm atau lebih kecil lagi. Intel adalah perusahaan pertama yang membeli mesin raksasa ini, tepatnya pada Desember 2023 lalu.
Saat ini ASML mengaku sudah menerima 10-20 pesanan mesin serupa dari perusahaan seperti TSMC, Samsung Foundry, dan SK Hynix.
Mereka akan menggunakannya untuk memproduksi chip dengan fabrikasi 1,8nm 18A mulai tahun depan dengan volume kecil.
Intel membeli mesin EUV guna memenuhi janjinya pada beberapa tahun lalu agar bisa mengalahkan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) dan Samsung Foundry. Keduanya akan memproduksi chip 2nm pada pertengahan kedua 2025 mendatang.
Namun perjalanan Intel untuk memproduksi chip 2nm masih panjang, karena mereka akan memanfaatkan produksi chip 1,8nm itu sebagai masa pengenalan dan latihan untuk nantinya dipakai memproduksi chip 1,4nm pada 2027. (adm)
Sumber: detik.com